PILIH IMUNISASI ATAU TIDAK IMUNISASI


Kali ini saya akan membahas tentang imunisasi ya moms. Karena ada beberapa teman yang request tentang pengalaman imunisasi Ilham. Imunisasi sendiri adalah proses pembenutkan kekebalan atau daya tahan tubuh seseorang terhadap penyakit dengan pemberian vaksin. Vaksin sendiri   merupakan agen biologis yang terdiri dari bakteri atau virus penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan. 

Pengalaman pertama imunisasi Ilham adalah ketika usia 0 bulan di rumah sakit tempat saya melahirkan. Tepatnya kapan saya lupa moms, pemberian vaksin dilakukan tanpa sepengetahuan saya karena Ilham ada diruangan khusus bayi saat itu dan saya di ruang pasien. Saya hanya diberikan buku KMS (Kartu Menuju Sehat) dengan keterangan Ilham sudah diberikan vaksin hepatitis B dan polio. Yah, kalau kata tenaga medis di rumah sakit ini, imunisasi adalah hal yang wajib dilakukan.

Submber: Halo Sehat

Memasuki bulan pertama usia Ilham, saya banyak sharing dengan beberapa teman yang juga memiliki bayi atau balita. Beberapa mengatakan melakukan imunisasi bayinya sesuai dengan anjuran pemerintah dan beberapa memutuskan untuk tidak mengimunisasi anaknya. Yah mereka memiliki alasan masing-masing untuk itu. Mungkin moms akan penasaran dengan apa alasan teman saya yang memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi.

Beberapa alasannya adalah kejelasan halal dan haramnya vaksin yang digunakan, bakteri atau vius yang sudah dilemahkan justru dapat merusak imun anak serta ia meyakini menurut media luar, anak yang tidak diberi vaksin justru lebih jarang sakit dibandingkan dengan yang sering diberi vaksin serta ia meyakini bahwa kekebalan tubuh yang sesungguhnya sudah diberikan oleh Allah sejak lahir pada tubuh anak kita.

Sempat saya berfikiran sama untuk tidak melanjutkan imunisasi Ilham karena takut akan hal serupa. Tetapi setelah saya mendapatkan masukan dari beberapa orang termasuk suami kalua imunisasi itu penting maka saya memutuskan untuk melajutkan imunisasi Ilham. Menurut logika saya pun, saya meyakini bahwa bakteri yang dilemahkan mungkin dapat memancing sistem kekebalan tubuh anak sebelum benar-benar menyerang musuh yang sesungguhnya sehingga anak akan lebih kebal terhadap beberapa penyakit tertentu, serta imunisasi sama halnya dengan makan dan minum yang merupakan kebutuhan kita untuk menuju hidup sehat.

Bulan pertama Ilham ikut imunisasi BCG di puskesmas. Disuntik di lengan kiri bagian atas moms. Disini saya takjub pada anak saya, karena tangisannya hanya ketika jarum dimasukkan dan setelah proses imunisasi selesai seketika itu pula ia langsung terdiam dan melanjutkan tidurnya meskipun tanpa bantuan ASI. Malamnya pun Ilham tidak mengalami demam. Petugas medis pun mengatakan kalau vaksin BCG tidak menimbulkan efek demam.

Bekas luka BCG Ilham ketika mengalami pembengkakan

Bulan kedua dan ketiga jatah Ilham untuk imunisasi saya skip moms, alias tidak saya imunisasikan karena saat itu ilham sedang flu dan agak anget badannya. Kata bidan pun, imunisasi akan menyebabkan badan anak semakin panas. Tetapi jika imunisasi dilakukan ketika badan anak kita sedang sehat seharusnya tidak akan menimbulkan efek panas pada anak. Akhirnya jatah imunisasi ilham baru saya teruskan di bulan ke empat usia Ilham. Catatan ya moms, jangan memberikan vaksin yang berbeda pada anak secara bersamaan. Misalnya vaksin Hepatitis, DPT, BCG, polio secara bersamaan dalam satu waktu, karena justru akan berbahaya bagi tubuh bayi.

Nah, masuk usia 3 bulan bekas luka suntik BCG dilengan kanan Ilham mengalami pembengkakan dan sempat muncul nanah agak banyak. Saya sempat panik saat itu, tetapi setelah konsultasi dengan DSA ternyata itu adalah efek vaksin BCG dan selagi anak tidak demam maka tidak berbahaya. Munculnya nanah bisa menjadi pertanda anak kita terinfeksi penyakit TBC atau tidak. Jika munculnya kurang dari satu minggu bisa jadi anakkita telah terinfeksi TBC jika muncul setelah satu minggu maka insyaAllah bisa dikatakan aman.

Bulan keempat dan kelima usia Ilham ia imunisasi DPT 1 dan DPT 2 di paha sebelah kiri. Alhamdulilla setelah imunisasi Ilham badannya tidak panas moms, hanya sempat aget selama semalam. Tetapi hari Rabu, 9 Oktober 2019 kemain setelah imunisasi Ilham sempat mutah beberapa kali. Entah karena ia sedikit batuk atau memang efek dari imunisasi. Saya juga memutuskan menunggu perkembangannya dulu moms, kalau masih anget mungin saya akan konsultasikan ke DSA tapi kalau badannya tidak panas lagi akan saya coba untuk treatment menggunakan minyak telon dan pijat bayi saja.

Mungkin itu share pengalaman saya dalam hal imunisasi moms, memilih imunisasi atau tidak imunisasi yang penting kita sebagai orang tuanya yakin dulu. Karena, hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk si kecil tetap harus diselingi dengan do’a kepada Yang Maha Kuasa ya moms.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MESKIPUN TIDAK BISA MENGGANTIKAN ASI, SUFOR BUKANLAH RACUN

PERSIAPAN MENU MPASI